Sabtu, 26 Maret 2011

Psikologi- antara Realita Mimpi dan Imaginasi

Mimpi adalah kunci
Untuk kita taklukan dunia

Itu adalah sepenggal lagu yang menjadi soundtrack film “ Laskar Pelangi”, sebuah kisah yang benar-benar menggugah hati, perjalanan kisah anak-anak desa terpencil yang merintis hebatnya perjalanan hidup yang diawali dari sebuah MIMPI.

MIMPI, apakah hebatnya arti dari kata tersebut? Bagaimana bisa dengan sebuah kata bisa membuat sebuah realita kehidupan yang tak terduga?

Apa itu mimpi? Mungkin mimpi disini masih sering dikaitkan dengan visi. Lalu apa itu visi ? Dalam bahasa Inggris visi berasal dari kata vision artinya pandangan jauh ke depan. Bisa dimaknai sebagai realitas yang ingin dicapai. Bila mimpi sering dikaitkan dengan visi, mungkin karena keduanya merupakan sesuatu yang abstrak. Tapi sebenarnya mimpi dan visi itu berbeda, karena visi adalah mimpi yang sengaja diciptakan di alam sadar, sedangkan mimpi merupakan pulsa otak yang tidak beraturan. Tetapi, sering terjadi, orang-orang yang benar-benar mengidamkan visi nya tercapai, terbawa ke alam mimpi, hal ini dapat dijelaskan karena sesuatu yang sangat diharapkan, sesuatu yang benar-benar diangankan, akan selalu terbayang sehingga membuat amigdala merekamnya pada otak bawah sadar kita, sehingga hal tersebut dapat muncul pada alam mimpi kita. Hal ini tidak negative, justru sangat penting agar dapat terus termotivasi mewujudkan visi.

Ada sebuah kalimat yang menurut saya sangat menginspirasi, seperti di bawah ini :

“ Vision without action is only a dream, action without vision is only merely passing out of time, but vision with action can change the world…”

Jadi bila visi hidupmu hanyalah sebuah angan dan imajinasi tanpa perealisasian yang nyata (not action) maka visi itu hanya sekedar mimpi dan sebatas imajinasi. Tapi jika visi itu diikuti dengan realisasi (action) maka kamu dapat mengubah dunia ini. Ini adalah sebuah pilihan hidup. Ada label harga yang harus dibayar untuk mendapatkan mimpi-mimpi itu, yaitu dengan menjalani proses perealisasiannya, tidak bisa tidak. Ini adalah harga mutlak yang sama sekali tidak bisa ditolak.

Hidup ini mungkin dapat dianalogikan seperti sebuah peperangan penaklukan dunia. Kita adalah pasukan perang yang megemban visi menaklukan tempat tersebut (ex. Salah satu tempat di dunia). Untuk mendapatkan tempat tersebut (visi) maka kita harus membayar label harganya yaitu menghadapi musuh-musuh yang menghalangi kita. Musuh-musuh ini diibaratkan tantangan maupun rintangan yang kita rasakan dan alami dalam hidup. Musuh ini datang setiap waktu tidak dapat ditentukan karena merekapun memiliki strategi menghancurkan kita, jika kita loyo, letih, istirahat, ataupun merasa tidak mampu, maka sudah dapat dipastikan bagaimana akhir dari peperangan ini. Oleh karena itu, no time wash, no time just kidding, no time useless. Karena sebelum sempat kita menikmati kesenangan sesaat itu, kepala kita telah dipenggal oleh musuh. Oleh karena musuh begitu gencar, bila kita tidak memiliki strategi dan membuat perencanaan yang matang, sama saja merencanakan kegagalan atau menyerahkan diri untuk dibunuh. Jadi tidak ada pilihan lain kecuali memperkuat diri dengan pembuatan strategi dan latihan. Sebuah kalimat “harus lebih baik” mungkin pernyataan yang tepat, karena jika tidak seperti itu kita pasti akan kalah. Pada hakikatnya hanya ada 2 peran dalam setiap peperangan yaitu menang atau kalah. Jika tidak ada pertengahan dalam sebuah peperangan. Menang atau kalah adalah sebuah pilihan hidup, bukan sebuah takdir ataupun nasib. Kita sendiri yang membuat pilihan-pilihan itu menjadi nasib bagi kita.

Merancang sebuah perjalanan hidup kita, merancang nasib adalah sebuah pilihan, lakukan atau tidak. Apabila kita mengambil Ya, maka itulah yang disebut Misi dan strategi hidup. Namun jika memilih tidak dan mengatakan bahwa “ saya tidak kuasa menentukan nasib saya, saya hanya bersandar pada nasib yang sudah ditentukan” maka, satu pesan untuk Anda : “ mati Anda lebih baik dari hidup Anda” !!!

Misi hidup adalah sebuah rancangan langkah-langkah (strategi) yang kita ambil untuk mewujudkan visi hidup kita. Langkah-langkah itu harus spesifik, jelas, dapat diukur dan memiliki batas waktu. Misalnya untuk 5 / 10/ 20 tahun kedepan, kita harus sudah menggapai hal A dan B yang mendukung visi kita. Ini yang dinamakan startegi jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Setelah semuanya dirancang, maka hal yang sangat tidak mungkin langsung terwujud jika tidak ada sebuah perealisasian nyata, yaitu dengan berkomitmen menjalankan program-program tersebut, mana yang perlu didahulukan, peralatan apa saja yang di butuhkan, dsb. “ Think big, start now, and act now”. Setelah direalisasikan, kita pun harus selalu mengontrol pelaksanaan program tersebut (evaluasi) agar kita dapat menyempurnakan apa yang sudah kita lakukan.

Bila semua telah kita usahakan dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan kemampuan kita, maka hasil akhirnya ada di tangan sang pemilik jiwa ini, pemilik langit dan bumi serta yang ada di antara keduanya, ALLAH. Karena atas rahmat Nya lah kita bisa mendapatkannya, oleh karena itu berdoalah, karena itu merupakan kekuatan seorang mukmin.

Semoga beberapa tahun yang akan datang, kita semua dapat tersenyum bahagia ketika mimpi-mimpi dan imajinasi kita bisa menjadi sebuah realita.

Sumber :  Klik Ini

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Macys Printable Coupons